Hello Sobat. Bagaimana kabar Anda
hari ini? Semoga kita selalu diberikan kesehatan. Amien. Pada kesempatan kali
ini saya akan memposting suatu cerita yang menceritakan suatu cerita
inspiratif. Tulisan ini merupakan hasil kegiatan blogwalking saya. Baik, Anda
rupanya sudah tidak sabar lagi untuk membaca ceritanya. Mari kita baca cerita
yang inspiratif ini.
" Demi Waktu, Sesungguhnya
manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan
nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran " ( Q.S.Al-Ashr ).
Dikisahkan, dibawah sebuah pohon
yang rindang, tampak sekelompok anak-anak sedang menyimak pelajaran yang
diberikan oleh seorang guru, uniknya, diantara anak - anak itu terlihat seorang
kakek duduk bersama mereka, ikut menyimak pelajaran yang diberikan oleh sang
guru, kejadian aneh itu ternyata menarik perhatian pemuda yang kebetulan
melewati tempat tersebut. Sesuai pelajaran, pemuda yang penasaran tadi
menghampiri sang kakek, bertanyalah dia kepada si kakek: "kek, apakah
kakek seorang guru?
"bukan........, jawab si kakek
"kalau bukan guru, mengapa
kakek ikut duduk bersama anak-anak tadi?" si pemuda tambah penasaran
"apa salahnya duduk dengan
anak - anak itu? Ketahuilah aku tadi sedang belajar dengan anak - anak
itu,"
Lho" pelajaran tadi kan untuk
anak-anak....., bukan untuk orang tua seperti kakek. Memangnya berapa umur
kakek? Kok tidak malu belajar bersama dengan anak-anak itu?"
"umur ku tahun ini tepat
sepuluh tahun..." jawaba si kakek itu sambil tersnyum.
" ah..., kakek bercanda kalau
menurut perkiraan k,paling umur kakek sudah 70-an tahun......." Si pemuda
menebak sambil tetap penasaran.
Hahhahhahahh, tebakan mu benar anak
muda. Bila dihitung dari saat aku lahir hingga saati ini, umurku memang 70
tahun. Tetapi 60 tahun yang telah ku lewati janganlah dihitung. Yang
benar-benar dapat dihitung adalah kehidupanku yang sepuluh tahun terakhir
ini," jawab si kakek penuh misteri.
Si pemuda pun makin dibuat bingung
oleh penjelasan kakek tua tadi." Mengapa masa 60 tahun itu tidak dihitung?
Apa artinya ?
Sambil menghela napas panjang si
kakek menjawab," sejak kecil sampai usia 20 tahun, seharusnya itulah waktu
terbaik untuk belajar. Tapi aku gunakan waktu itu hanya untuk bermain dan
bersantai-santai.sebab semua keinginan dan kebutuhan disediakan
berlimpah -limpah oleh orangtuaku. Lalu 20 tahun berikutnya waktu yang
seharusnya berjuang dan meniti karir,. Maka aku gunakan untuk berfoya-foya dan
menghabiskan harta orang tuaku. Dan 20 tahun ketiga, waktu yang seharusnya untuk
mengumpulkan tabungan masa pensiunku, malah ku gunakan untuk bertamasya tak
karuan tujuanya. Semua harta yang tersisa kuhambur hamburakan karena aku hanya
mengejar kesenangan sesaat. Coba pikir, bukanlah 60 tahun yang telah kul lewati
itu sia sia belaka?'
"bagaimana dengan sepuluh
tahun terakhir?
Dengan mata berkaca-kaca si kakek
berkata, "sepuluh tahun terakhir ini aku baru sadar, bahwa 60 tahun
hidupku telah kulalui tanpa makan, tanpa tujuan, dan tanpa cita-cita... aku
sudah bangkrut, jatuh miskin, sebatang kara, tidak punya teman yang bisa
membantu, dan hanya hidup dari belas kasihan orang lain. Tetapi sejak kesadaran
itu muncul, aku merasa seperti baru lahir kembali dan memutuskan untuk belajar
hidup dari awal lagi," setelah berhenti sejenak si kakek meneruskan kata
katanya " anak muda... jangan meniru seperti apa yang telah aku
jalani. Karena, waktu adalah modal utama yang dimiliki setiap manusia. Pergunakanlah
dengan sebaik-baiknya untuk belajar, berusah, dan berkarir. Gunakan waktumu
untuk tujuan yang mulia, maka kelak di hari tuamu kau akan merasa bahagia.
Kaerena kehidupanmu bukan hanya berguna bagi diri mu sendiri, tetapi juga harus
berarti bagi orang lain.'
Kisah tadi sungguh menggambarkan
sebuah perlajanan hidup yang sangat sia-sia dan tidak berguna. Ini merupakan
pelajaran berharga bukan saja untuk anak - anak dan orang muda, tapi juga untuk
kita semua. Jangan sampai kita menyia - nyiakan waktu selagi kita memilikinya.
Apalagi saat kita masih berkemampuan penuh meraih segala sesuatu yang kita
inginkan, yang terbaik buat hidup kita. Waktu adalah modal utama dan kekayan
yang paling berharga yang dimiliki setiap orang. Maka tak salah jika ada ungkapan,
times is money. Atau ungkapan yang lebih bernilai adalah, TIME IS LIFE. WAKTU
ADALAH NYAWA dan apa yang didapat dalah hidup itu ditentukan oleh sang
waktu. Semua orang memiliki waktu yang sama 24 jam dalam sehari semalam,
meskipun demikian, apa yang didapat maupun dihasilkan oleh setiap individu
tidaklah sama. Orang - orang tertentu bisa mendapatkan penghasilan puluhan
hingga ratusan juta dan berbagai Amal Sholeh yang sangat prestatif, sementara
orang - orang lainya hanya mendapat kan puluhan hingga ratusan ribu
belaka dengan Amal Sholeh yang biasa saja. Dalam jangka waktu yang sama,
sejumlah orang dapat melakukan berbagai kegiatan strategis, tetapi orang -
orang lainya justru membunuh waktu dan melakukan hal tidak bermanfaat.
Orang -orang yang memiliki kebiasan
hidup efektif biasanya mampu mendapatkan manfaat dan nilai tertinggi dari waktu
yang dimilikinya. Merekalah orang - orang yang sukses alias the winner.
Sebaliknya orang -orang yang kebiasaan hidupnya tidak efektif, pasti hanya
mendapatkan sedikit manfaat dari waktu yang dimikikinya. Mereklah orang - orang
yang gagal alias the loser.
Jangan pernah menunda beramal
Sholeh, karena kebanyakan manusia menyesal ketika batas waktu kehidupan telah
berakhir.
"Ya Rabbi, kembalikanlah aku
(ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku
tinggalkan. "(Al-Mukminun: 100).
Akhir Bulan, jika ada yang tersisa
ditangan kita, sebaiknya kita tidak menunda untuk mengabadikannya dengan
Sedekah.
“Kayuh Baimbai Mambangun Banua”
Sumber : http://www.rumah-yatim-indonesia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar