Saat menjadi
OSIM di MA Nurul Hidayah Teluk Mesjid, saya dan teman-teman saya melakukan
sosialisasi ke sekolah-sekolah SLTP atau sederajat lainnya sebagai ajang
promosi sekolah agar para siswa SLTP tertarik dan berminat bersekolah di MA
Nurul Hidayat Teluk Mesjid. Setelah melakukan sosialisasi, Kepala MTs di Kecamatan
Paminggir memberikan sepatah dua patah kata. Dia mengatakan, “Anak-anakku
sekalian, sudah seharusnya kalian mulai mandiri. Kalian harus mulai membiasakan
diri terpisah dengan orang tua, minimal kalian merantau ke Kecamatan tetangga
untuk melanjutkan sekolah kalian. Seperti yang telah kalian ketahui, kecamatan
kita belum didirikan suatu SLTA maupun sederajat lainnya. Dengan merantau,
kalian akan mengetahui wawasan yang lebih luas, akan memiliki banyak teman,
memiliki teman antar desa, antar kecamatan, antar kabupaten, antar provinsi,
maupun antar negara”.
Mendengar
kata-kata tersebut, hati saya pun tergugah dan mulai berpikir “bagaimana
rasanya memiliki teman yang beda daerah dan beda bahasa dengan saya?bagaimana
saya berkomunikasi dengannya?saya belum mahir berbahasa Indonesia dengan baik
dan benar”.
2 bulan setelah
kegiatan sosialisasi tersebut, saya mendapat kabar bahwa saya mendapat beasiswa
dari Kementerian Perindustrian RI dan harus segera berangkat ke Jakarta untuk
melanjutkan kuliah. Saya pun minta izin kepada orang tua untuk mengikhlaskan
saya pergi ke Jakarta.
Tanggal 5
september 2009 merupakan pengalaman pertama saya naik pesawat. Pesawat mulai
lepas landas, bersamaan dengan itu, mulut saya komat-kamit membaca doa agar
saya selamat sampai tujuan. Dan Alhamdulillah, untuk pertama kalinya
saya melihat gedung-gedung bertingkat, suara kereta listrik, dan lain-lain.
Sesampainya di
kampus Akademi Pimpinan Perusahaan, Jaksel, saya mulai berkenalan dengan
teman-teman baru yang juga mendapatkan beasiswa Kemenperin. Ada yang dari
Bukittinggi, Deli Serdang, Batam, Kepri, Padangsidumpuan, Lampung, Jambi,
Banyuasin, Sukabumi, Cianjur, Bogor, Cirebon, Tasik, Cilacap, Tegal, Banyumas,
Pemalang, Yogyakarta, Madiun, Magetan, Mojokerto, Mataram, Lombok, Flores,
Buru, Enrekang, dan Mandar.
Dari
kabupaten/kota itulah teman-teman baru saya berasal. Itu baru teman-teman
sekelas saya, belum ditambah dengan kaka tingkat 2007 dan 2008, adik tingkat
2010 dan 2011. Dari Sabang sampai Merauke semua ada disini. Pokoknya NKRI harga
mati. Benar-benar Bhineka Tunggal Eka, walaupun kita beda budaya, beda
bahasa, beda agama, dan beda dari segala hal, namun kita memiliki satu tujuan
yakni menjadi Tenaga Penyuluh Lapangan Industri Kecil dan Menengah (TPL IKM) di
Kabupaten/Kota masing-masing.
Kita terlahir
untuk bersama kawan dan kita tercipta untuk IKM! ! !
“Kayuh Baimbai Mambangun Banua”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar