Rumah sakit dan PMI memang seringkali kehabisan
stok darah. Ini diakibatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk menyumbangkan
darahnya masih sangat rendah. Jangankan untuk skala rutin menyumbangkan darah
tiga bulan sekali, sekali dalam seumur hidup saja masih banyak yang tidak
melakukannya. Saat ini diperkirakan hanya enam persen masyarakat dunia yang
memiliki kesadaran untuk menyumbangkan darahnya.
Tranfusi darah adalah proses memindahkan darah
dari tubuh seseorang ke tubuh orang lain yang disebut penerima donor. Proses
ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Untuk bisa ditranfusikan, darah harus
memenuhi beberapa persyaratan. Untuk pendonor wanita harus memiliki hemoglobin
minimal berjumlah 12 dan 13 untuk pendonor pria. Usia pendonor setidaknya
berusia 18 tahun dan maksimal 60 tahun. Selain itu, berat badan pendonor juga
harus diperhitungkan. Minimal berat badannya harus 50 kg.
Selain demi kemanusiaan, sebenarnya rajin
mendonorkan darah sangat baik untuk kesehatan sang pendonor. Dalam hal ini,
antara pendonor dan penerima, telah terjadi simbiosis mutualisme, sebab setiap
tetes darah yang disumbangkan tidak hanya dapat memberikan kesempatan hidup
bagi yang menerima tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonornya.
Banyak yang mengatakan mendonorkan darah akan membuat tubuh lemas,ini anggapan
yang salah. Karena ketika darah diambil, tubuh langsung bereaksi dengan membuat
darah baru. Jadi para pendonor darah tidak akan mengalami kekurangan darah.
Asal saja memang, darahnya diambil dalam jumlah yang wajar ( maksimal 500 cc
jika berat tubuh mencapi 60 kg).
Manfaat mendonorkan darah adalah sebagai
berikut :
1.Menjaga kesehatan jantung. Selain membantu
orang yang membutuhkan darah, kegiatan donor darah juga akan menjaga jantung
dari sakit. Tingginya kadar zat besi dalam darah akan mengakibatkan seseorang
rentan terhadap penyakit jantung. Kelebihan zat besi dalam darah juga bisa
menyebabkan oksidasi kolesterol, jika rajin mendonorkan darah maka zat besi
yang ada dalam darah akan stabil,ini berarti donor darah bisa menurunkan resiko
penyakit jantung.
2.Meningkatkan produksi sel darah merah. Dengan
mendonorkan darah, sel darah merah akan berkurang, tetapi tidak perlu risau
akan kekurangan sel darah merah, karena tubuh akan segera menghasilkan sel
darah merah yang baru, yang diproduksi dari sumsum tulang belakang. Dengan
demikian, tubuh akan mendapatkan darah segar atau darah baru.
3.Mendeteksi penyakit dalam tubuh. Setiap kali
mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah diperiksa dari berbagai
macam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria.
Kesehatan akan diperiksa yang meliputi, tekanan darah, nadi, suhu, tinggi
badan, berat badan, hemoglobin dan penyakit dalam lainnya.
4.Mendapatkan kesehatan psikologis.
Menyumbangkan darah sangat tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan, hal
ini akan membuat pendonor mendapatkan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian
menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan
tetap berenergi dan bugar.
5.Membantu penurunan berat tubuh. Menjadi donor darah merupakan salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.
5.Membantu penurunan berat tubuh. Menjadi donor darah merupakan salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.
6.Untuk pendonorkan darah pertama kali,
golongan darah akan diperiksa, jadi pendonor akan mengetahui golongan darahnya
tanpa membayar. Selain itu rutin mendonorkan darah akan menambah nafsu makan,
menanamkan jiwa sosial dan akan membuat tubuh tetap bugar.
Tunggu apa lagi ? ? ? Donorkan darah Anda
sekarang juga ! ! !
“Kayuh
Baimbai Mambangun Banua”
Sumber : Krisna Dewi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar