Kabupaten
Hulu Sungai Utara dengan ibukota Amuntai memiliki cukup banyak lokasi yang
dapat dijadikan sebagai obyek wisata, baik itu berupa Wisata Alam, Wisata
Buatan, Wisata Religius, Wisata Sejarah/Wisata Budaya, dan Wisata Adat yang cukup
potensial untuk dikembangkan.
Kota
Amuntai, Ibukotanya Kabupaten Hulu Sungai Utara diapit dua sungai yaitu sungai
Tabalong dan Balangan. Untuk wisata kota, wisatawan dapat mengunjungi Masjid
Raya Amuntai, Pantai Amuntai atau melongok Taman Kota Junjung Buih, berkunjung
ke Monumen Perjuangan/melihat Monumen Itik Alabio yang menghiasi kota.
1. Candi Agung
Candi Agung Amuntai yang menjadi
salah satu obyek wisata paling favorit bagi masyarakat Amuntai. Obyek ini
terletak di Desa Sungai Malang, Kecamatan Amuntai Tengah.
Candi Agung Amuntai merupakan
peninggalan Kerajaan Negaradipa Khuripan yang dibangun oleh Empu Jatmika abad
ke XIV Masehi. Dari kerajaan ini akhirnya melahirkan Kerajaan Daha di Negara
dan Kerajaan Banjarmasin. Menurut cerita, Kerajaan Hindu Negaradipa berdiri
tahun 1438 di persimpangan tiga aliran sungai. Tabalong, Balangan, dan Negara.
Cikal bakal Kerajaan Banjar itu diperintah oleh Pangeran Surianata dan Putri
Junjung Buih dengan kepala pemerintahan Patih Lambung Mangkurat.
Negaradipa kemudian berkembang
menjadi Kota Amuntai.
Candi Agung diperkirakan telah berusia 740 tahun. Di candi ini juga ditemukan beberapa benda peninggalan sejarah yang usianya kira-kira sekitar 200 tahun SM. Batu yang digunakan untuk mendirikan Candi ini pun masih terdapat disana.
Candi Agung diperkirakan telah berusia 740 tahun. Di candi ini juga ditemukan beberapa benda peninggalan sejarah yang usianya kira-kira sekitar 200 tahun SM. Batu yang digunakan untuk mendirikan Candi ini pun masih terdapat disana.
2. Lomba Renang Kerbau Rawa
Menyaksikan lomba renang unik yaitu
lomba renang Kerbau Rawa yang menjadi atraksi yang menarik. Perlombaan kerbau
rawa itu persis seperti perlombaan atau atraksi karapan sapi di Madura, tetapi
lomba karapan sapi di lahan kering atau lapangan luas sementara lomba kerbau
rawa di hamparan berair yang penuh dengan tanaman rawa.
Lomba kerbau rawa tersebut, biasanya
diselanggarakan pada setiap perayaan hari kemerdekaan RI, di lokasi yang sudah
disediakan di kawasan tersebut, sehingga bagi turis mudah melihat atraksi lomba
kerbau rawa itu. Tetapi, bukan hanya atraksi lomba kerbau rawa yang menjadi
daya pikat wisatawan khususnya wisatawan mancanegara ke daerah itu, yang
menarik mereka jusru menyaksikan usaha peternakan kerbau itu yang dinilai rada
unik. Berdasarkan catatan, kerbau rawa (Bubalus carabanensis) yang pula disebut
sebagai kerbau (hadangan) kalang, karena kehidupan kerbau-kerbau ini berada di
atas kalang di atas rawa.
3. Amuntai Jual Kerajinan
Tempat wisata pasar kerajinan dan
sentra industri meubel yang berlangsung subuh Kamis merupakan kegiatan
transaksi hasil-hasil kerajinan para pengrajin yang ada di Hulu Sungai Utara.
Matahari belum lagi terbit. Namun, ratusan pengrajin sudah berduyun-duyun
menuju jalan depan Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai
Utara, Kalimantan Selatan. Mereka kemudian menjejer barang bawaannya di tepi
jalan dengan rapi seperti ada yang mengatur.
Mungkin fenomena itu hanya ada di
Amuntai. Sebuah "pameran on the road" yang diselenggarakan rakyat
kecil yang berprofesi sebagai perajin. Mereka datang dari segala penjuru, mulai
dari darat hingga hulu sungai, tanpa ada yang memberi komando. Barang bawaan
mereka beraneka macam, mulai dari yang benar-benar tradisional hingga yang
modern. Mulai dari desain kerajinan yang khas desa hingga sudah tersentuh
"desain kota" yang biasanya diperuntukkan bagi ekspor.
"Pokoknya semua jenis anyaman
ada di sini dan jika belum ada, bisa dibuatkan. Barangnya seperti apa, silakan
ditunjukkan ke kami, pasti kami bisa membuatkannya berdasarkan gambar
itu," kata Mastur, perajin dari Palimbangan, Kecamatan Amuntai Utara.
4. Monumen Kota Bebek Alabio
Kota Amuntai juga dikenal sebagai
Kota Agrowisata Bebek Alabio. Oleh karena itu, di tengah kota terdapat sebuah
patung bebek sebagai landmark kota ini. Namanya Monumen Bebek Alabio.
Di kota Amuntai ini berdiri Monumen
Itik Alabio dengan megah. Menurut beberapa orang yang pernah merasakan masakan
Bebek Alabio, rasanya tiada tara.
5. Pasar Itik Alabio
RABU dini hari, Pasar Itik Alabio di
Hulu Sungai Utara, sudah menggeliat. Lalu lintas mulai padat. Sepeda onthel,
sepeda motor, mobil angkutan desa, mobil pikap, truk, gerobak, perahu, dan
manusia lalu lalang membawa tiga jenis barang dagangan: itik, telur itik, dan
pakan itik.
Nama itik alabio yang tersohor di seluruh Nusantara karena produktivitas telurnya itu memang berasal dari nama pasar itik di tepi sungai itu. Bagi masyarakat Hulu Sungai Utara (HSU), itik alabio adalah penyangga ekonomi rakyat.
Nama itik alabio yang tersohor di seluruh Nusantara karena produktivitas telurnya itu memang berasal dari nama pasar itik di tepi sungai itu. Bagi masyarakat Hulu Sungai Utara (HSU), itik alabio adalah penyangga ekonomi rakyat.
Sekurangnya 14.000 keluarga
bergantung kepada rantai bisnis 1,2 juta ekor itik. Beternak itik bagi sebagian
orang HSU adalah seni turun-temurun. Keahlian itu sulit diajarkan kepada orang
lain karena sebagian mengandalkan ketajaman insting dan kepekaan perasaan
semata. Untuk membedakan jenis kelamin anak itik, peternak hanya mendengarkan
suaranya. "Kalau kwak-kwak pasti jantan, kalau kwik-kwik berarti
betina," kata Saiman yang dijuluki "doktor" itik karena
keahliannya menangguh (membedakan jantan-betina).
6. Itik Alabio Desa Mamar
Pada kecamatan Amuntai Selatan yakni
di desa Mamar sering mendapat kunjungan khususnya bagi mereka yang
berkepentingan dengan kegiatan pengembangan dan perdagangan hasil-hasil ternak
itik.
Bagi kabupaten Hulu Sungai Utara
yang memiliki ternak itik yang khas daerah yakni itik Alabio, maka adanya
sentra ternak itik Alabio di desa Mamar ini menjadi trade mark yang dikenal
oleh daerah lainnya.
7. Sulaman Bordir Desa Teluk Betung
Kerajinan sulaman bordir yang
turun-temurun di desa Teluk Betung kecamatan Sungai Pandan menjadi ciri khas
daerah ini yang sering dikunjungi.
8. Lapangan Golf Air Tawar Indah
Di kecamatan Amuntai Utara ini yakni
di desa Tayur terdapat lapangan golf Air Tawar Indah yang dibangun oleh
pemerintah daerah sebagai tempat rekreasi dan olahraga yang sering dikunjungi
khususnya yang memiliki kegemaran golf.
9. Masjid Jami Sungai Banar
Masjid Jami Sungai Banar terletak di
tepi Sungai Banar, sekitar 3 km dari Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara,
Kalimantan Selatan. Tepatnya, di perbatasan Desa Jarang Kuantan dan Desa Ujung
Murung (sebelumnya masuk Desa Ilir Masjid).
Masjid pertama di Amuntai ini
berdiri pada tahun 1804 M (1218 H). Terdokumentasi dalam catatan pahatan pada
bedug yang masih dimanfaatkan.
Dikisahkan, sejumlah warga Amuntai yang sedang berguru kepada Waliyullah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (1710-1812M) di Martapura, menerima saran dari Syekh agar dibangun sebuah masjid di wilayah Amuntai. Kebetulan saat itu memang belum ada masjid. Selain itu Sang Wali juga memberikan sebuah Kitab Suci Al Qur’an tulisan tangan.
Dikisahkan, sejumlah warga Amuntai yang sedang berguru kepada Waliyullah Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (1710-1812M) di Martapura, menerima saran dari Syekh agar dibangun sebuah masjid di wilayah Amuntai. Kebetulan saat itu memang belum ada masjid. Selain itu Sang Wali juga memberikan sebuah Kitab Suci Al Qur’an tulisan tangan.
10. Mesjid Raya
Masjid Raya Amuntai terletak di Kota
Amuntai, Ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan
(Kalsel).Masjid megah berpintu gerbang tinggi ini didominasi warna cokelat.
Beda dengan kebanyakan masjid pada umumnya yang bercat putih.
Keunikan lainnya, terlihat dari atap
masjid ini yang menggunakan atap rumah adat Kalimantan Selatan. Masjid ini
dikeililingi taman yang luas dan hijau. Kondisi itu membuatnya semakin enak
dipandang mata. Tak berlebihan, kalau masjid ini menjadi kebanggaan warga Kota
Amuntai.
11. Makam Datu Syekh Sayid Sulaiman
Di kecamatan Amuntai Utara tepatnya
di desa Pakacangan, adanya makam Datu Syekh Sayid Sulaiman yang merupakan makam
keramat merupakan lokasi yang sering mendapat kunjungan.
“Kayuh
Baimbai Mambangun Banua”
Sumber : Media Online (Internet)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar