Eceng gondok (Eichhornia crassipes) adalah
salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Selain dikenal dengan nama eceng
gondok, di beberapa daerah di Indonesia, eceng gondok mempunyai nama lain
seperti di daerah Palembang dikenal dengan nama Kelipuk, di Lampung dikenal
dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama Ilung-ilung, di Manado
dikenal dengan nama Tumpe.
Eceng gondok memiliki kecepatan tumbuh yang
tinggi sehingga tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak
lingkungan perairan. Sekilas tanaman eceng gondok tidak berguna. Bagi
masyarakat di sekitar pinggiran sungai, enceng gondok adalah tanaman parasit
yang hanya mengotori sungai dan dapat menyebabkan sungai menjadi tersumbat atau
meluap karena enceng gondok terlalu banyak.
Tetapi bila kita jeli mencari peluang, maka
tanaman eceng gondok sangat bermanfaat untuk memberikan peluang usaha sebagai
bahan dasar kerajinan (handy craft). Seiring dengan perkembangan iptek, bagian
tumbuhan eceng gondok setelah dikeringkan ternyata bisa dimanfaatkan sebagai
bahan baku pembuatan tas wanita yang cantik, kopor, sendal, keranjang (tempat
pakaian bekas), tatakan gelas, tikar, nampan dan sebagainya. Malah belakangan
ini banyak dimanfaatkan untuk mendukung industri mebel den furniture, sebagai
pengganti rotan yang harganya semakin melangit.
Bahkan sebagian barang-barang kerajinan eceng
gondok dengan model dan kualitas tertentu, banyak diekspor ke Eropa dan Amerika
Serikat yang semakin gandrung dengan barang-barang produksi dari bahan-bahan
alami (back to nature).
Pembuatan handycraft dari bahan eceng gondok
ini dibutuhkan proses yang cukup lama. Eceng gondok terlebih dahulu harus
dikeringkan sekitar dua minggu. Setelah eceng gondok mengering lalu dibentuk
kepangan panjang yang dilakukan warga dan kelompok perajin. Setelah berbentuk
kepangan panjang, eceng-eceng tersebut dianyam menjadi barang yang diinginkan.
Untuk lebih meningkatkan daya tarik pembeli, hasil anyaman tersebut
ditambahakan cat pernis. Sehingga, tampilannya lebih mengkilap dan menarik.
Rata-rata kerajinan ini dijual di pasaran
dengan harga mulai dari Rp 15 ribu hingga 5 juta. Tergantung dari ukuran barang
dan tingkat kesulitan anyaman. Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan
karya kerajinan tangan dengan bahan eceng gondok :
Ø
Pengumpulan eceng gondok
Ø
Pemisahan pangkal tangkai
Ø
Pengeringan pangkal tangkai
Ø
Penguliran
Ø
Pembentukan/penganyaman jadi karya seni (Tas,
hiasan dinding, dompet, kursi dll)
“Kayuh
Baimbai Mambangun Banua”
Sumber : Media
Online (Internet)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar