Minggu, 28 April 2013

Pembuatan dan Pemanfaatan Pupuk Organik Berbahan Baku Lokal pada Tanaman Kakao


Bahan-bahan :
-          Kulit kakao
-          Daun kakao
-          Ranting
-          Rumput-rumputan
-          Jerami
-          Serasah
-          Kotoran kandang
Peralatan :
-          Sabit/parang
-          Drum/bak untuk tempat air
-          Ember untuk menyimpan activator
-          Kayu sebagai pengaduk
-          Gembor untuk penyemprot
-          Sekop
-          Cangkul
Dosis : Dosisnya adalah 1 kg promi untuk setiap ton bahan
Proses Pembuatan :

-          Masukkan air ke dalam bak/drum. Volume air yang diperlukan kurang lebih 200 liter untuk setiap 1 m3 (meter kubik) bahan
-          Masukkan larutan mikroba ke dalam ember sesuai dosis yang diperlukan dan aduk hingga tercampur
-          Siapkan lubang/parit di kebun kakao. Ukuran parit 40x40x40 cm atau disesuaikan pada kondisi setempat
-          Masukkan sampah berupa ranting dan daun kakao lapis demi lapis ke dalam parit yang telah disiapkan diantara tanaman kakao
-          Siramkan larutan mikroba pada setiap lapisnya
-          Padatkan setiap lapis sampah tersebut dengan cara di injak-injak
-          Setelah penuh dan padat, tutup lubang dengan tanah kemudian injak-injak sampai padat
-          Setelah diinkubasi selama 21-30 hari, amati tumpukan sampah berupa ranting dan daun kakao tersebut. Proses penomposan berjalan baik apabila terjadi penurunan tinggi tumpukan sampah, jika dipegang terasa panas, tidak berbau menyengat, tidak kering, dan sampah sudah melunak.
Ciri-ciri kompos matang :
-          Berwarna coklat kehitaman
-          Lunak dan mudah dihancurkan
-          Suhu tumpukan sudah mendekati suhu awal
-          Tidak berbau menyengat
-          Volume sampah menyusut kurang lebih setengahnya
-          Kayuh Baimbai Mambangun Banua
Sumber : Brosur Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulbar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar