Senin, 08 April 2013

AMUNTAI KOTA BERTAKWA

Kabupaten Hulu Sungai Utara merupakan salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Selatan. Ibukota kabupaten ini terletak di Amuntai. Luas wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara adalah ± 892,7 km² atau hanya ± 2,38 persen dibandingkan dengan luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan luas wilayah sebesar 892,7 km² ini. Kurang lebih 570 km² adalah merupakan lahan rawa dan sebagian besar belum termanfaatkan secara optimal.
Kabupaten Hulu Sungai Utara terdiri dari 10 (sepuluh) kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan yang tersebar sebanyak 219 desa/kelurahan. Selain itu, desa/kelurahan di Kabupaten Hulu Sungai Utara dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kategori, antara lain Desa Swadaya sebanyak 3 (di Kecamatan Banjang), Desa Swakarya ada 1 (di Kecamatan Banjang), dan Desa Swasembada sebanyak 215 desa.

Berdasarkan data dari BPS kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2009, jumlah penduduk di kabupaten Hulu Sungai Utara berjumlah 216.181 jiwa yang tersebar di wilayah Kab. Hulu Sungai Utara dan terdiri dari 53.679 rumah tangga.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat kabupaten Hulu Sungai Utara dikenal sebagai masyarakat yang agamis dan menjunjung tinggi norma-norma keagamaan di daerah. Hal ini tercermin dari motto daerah khususnya di ibukota kabupaten yakni “Amuntai Kota Bertakwa”. Mayoritas dan hampir seluruh penduduk di Hulu Sungai Utara beragama Islam.
Lambang Daerah Hulu Sungai Utara adalah hasil ciptaan dan rencana lambang dari : Yusni Antemas, Amir Husaini, Zainuri Dimyati.
Lambang Agung
a.       Sebuah perisai berbentuk gothic yang melambangkan benteng pertahanan lahir dan pertahanan bathin.
b.      Didalam perisai terdapat lukisan-lukisan :
1.      Kubah, melambangkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kesucian hati untuk melaksanakan segala Perintah-Nya dan Larangan-Nya.
2.      Mihrab, melambangkan kepemimpinan yang jujur dan berwibawa, ketaatan kepada pemimpin yang benar dan ketabahan dalam menghadapi segala kesulitan.
c.       Haur Kuning Tujuh Belas Ruas, merupakan angka keramat berbentuk huruf “U” melambangkan :
1.      U = Utara berarti Hulu Sungai Utara
2.      U = Ulet berarti Tidak pernah putus asa
3.      U = Unggul berarti jaya
4.      U = Mengenangkan para leluhur dan sejarah Hulu Sungai Utara dengan kepurbakalaan Candi Agung, Putri Junjung Buih dan Lambung Mangkurat sebagai cikal bakalnya. Daun dan Bunga Teratai, melambangkan Hulu Sungai Utara sebagai daerah rawa yang dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Juga saat terbentuknya Kabupaten Hulu Sungai Utara (1 Helai Daun Teratai, 5 Kelopak Bunga, 5 Helai Kelopak Bunga Bagian Bawah, 2 Helai Mahkota Bunga Bagian Atas) sehingga terbentuk
angka 1-5-52 ( 1 Mei 1952) hari jadi Kabupaten Hulu Sungai Utara.
5.      Kapas dan Padi, melambangkan tujuan untuk kemakmuran sandang dan pangan.
6.      Buah Karet dan Daun Karet, melambangkan penghasilan pokok rakyat daerah Hulu Sungai Utara.
7.      Padi, Kapas, dan Buah / Daun Karet, melambangkan bahwa Hulu Sungai Utara adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ( 17 biji buah padi, 8 kuntum bunga kapas, 4 biji buah karet, 5 helai daun karet) memberikan makna 17 – 8 – 45.
8.      Piala, melambangkan Sungai Tabalong dan Sungai Balangan yang bertemu menjadi Sungai Negara yang menuju laut lepas, yang bergelombang lima, berarti Pancasila yang merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia umumnya dan masyarakat Hulu Sungai Utara pada khususnya.
9.      Kesetiaan terhadap cita-cita yang benar. Keunggulan yang dicapai berkat keuletan dalam usaha.
10.  Bidang Hijau Mendatar, melambangkan kesuburan.
11.  Tepi Keliling (Dalam) Warna Kuning Emas, melambangkan kemuliaan.
12.  Tepi Keliling (Luar) Warna Hitam, melambangkan keteguhan tekad dan kepercayaan terhadap pribadi sendiri.
Motto Lambang Bertuliskan “AGUNG” melambangkan :
Agung          : Adalah lambang kata-kata kebenaran yang mengandung nilai pendidikan, keluhuran budi, dan cita-cita rakyat Hulu Sungai Utara.
Agung          : Adalah kewibawaan dan keluwesan pemerintah mengemban amanah rakyat
Agung          : Adalah besar dan berwibawa serta disegani
Agung : Adalah kesetiaan, ketaatan, kepatuhan (loyalitas) kepada pemerintah.
Agung          : Dalam bahasa daerah merupakan alat musik tradisional untuk menggerakan masyarakat secara gotong royong untuk mengabdi dan berbakti kepada kepentingan bangsa, negara dan agama.
Kayuh Baimbai Mambangun Banua”
Sumber : Media Online (Internet)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar