Minggu, 28 April 2013

Bhineka Tunggal Eka

Saat menjadi OSIM di MA Nurul Hidayah Teluk Mesjid, saya dan teman-teman saya melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah SLTP atau sederajat lainnya sebagai ajang promosi sekolah agar para siswa SLTP tertarik dan berminat bersekolah di MA Nurul Hidayat Teluk Mesjid. Setelah melakukan sosialisasi, Kepala MTs di Kecamatan Paminggir memberikan sepatah dua patah kata. Dia mengatakan, “Anak-anakku sekalian, sudah seharusnya kalian mulai mandiri. Kalian harus mulai membiasakan diri terpisah dengan orang tua, minimal kalian merantau ke Kecamatan tetangga untuk melanjutkan sekolah kalian. Seperti yang telah kalian ketahui, kecamatan kita belum didirikan suatu SLTA maupun sederajat lainnya. Dengan merantau, kalian akan mengetahui wawasan yang lebih luas, akan memiliki banyak teman, memiliki teman antar desa, antar kecamatan, antar kabupaten, antar provinsi, maupun antar negara”.

Mendengar kata-kata tersebut, hati saya pun tergugah dan mulai berpikir “bagaimana rasanya memiliki teman yang beda daerah dan beda bahasa dengan saya?bagaimana saya berkomunikasi dengannya?saya belum mahir berbahasa Indonesia dengan baik dan benar”.
2 bulan setelah kegiatan sosialisasi tersebut, saya mendapat kabar bahwa saya mendapat beasiswa dari Kementerian Perindustrian RI dan harus segera berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan kuliah. Saya pun minta izin kepada orang tua untuk mengikhlaskan saya pergi ke Jakarta.
Tanggal 5 september 2009 merupakan pengalaman pertama saya naik pesawat. Pesawat mulai lepas landas, bersamaan dengan itu, mulut saya komat-kamit membaca doa agar saya selamat sampai tujuan. Dan Alhamdulillah, untuk pertama kalinya saya melihat gedung-gedung bertingkat, suara kereta listrik, dan lain-lain.
Sesampainya di kampus Akademi Pimpinan Perusahaan, Jaksel, saya mulai berkenalan dengan teman-teman baru yang juga mendapatkan beasiswa Kemenperin. Ada yang dari Bukittinggi, Deli Serdang, Batam, Kepri, Padangsidumpuan, Lampung, Jambi, Banyuasin, Sukabumi, Cianjur, Bogor, Cirebon, Tasik, Cilacap, Tegal, Banyumas, Pemalang, Yogyakarta, Madiun, Magetan, Mojokerto, Mataram, Lombok, Flores, Buru, Enrekang, dan Mandar.
Dari kabupaten/kota itulah teman-teman baru saya berasal. Itu baru teman-teman sekelas saya, belum ditambah dengan kaka tingkat 2007 dan 2008, adik tingkat 2010 dan 2011. Dari Sabang sampai Merauke semua ada disini. Pokoknya NKRI harga mati. Benar-benar Bhineka Tunggal Eka, walaupun kita beda budaya, beda bahasa, beda agama, dan beda dari segala hal, namun kita memiliki satu tujuan yakni menjadi Tenaga Penyuluh Lapangan Industri Kecil dan Menengah (TPL IKM) di Kabupaten/Kota masing-masing.
Kita terlahir untuk bersama kawan dan kita tercipta untuk IKM! ! !
Kayuh Baimbai Mambangun Banua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar