Jumat, 12 April 2013

Memberikan Setetes Kehidupan



Rumah sakit dan PMI memang seringkali kehabisan stok darah. Ini diakibatkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk menyumbangkan darahnya masih sangat rendah. Jangankan untuk skala rutin menyumbangkan darah tiga bulan sekali, sekali dalam seumur hidup saja masih banyak yang tidak melakukannya. Saat ini diperkirakan hanya enam persen masyarakat dunia yang memiliki kesadaran untuk menyumbangkan darahnya.
Tranfusi darah adalah proses memindahkan darah dari tubuh seseorang ke tubuh orang lain yang disebut penerima donor. Proses ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Untuk bisa ditranfusikan, darah harus memenuhi beberapa persyaratan. Untuk pendonor wanita harus memiliki hemoglobin minimal berjumlah 12 dan 13 untuk pendonor pria. Usia pendonor setidaknya berusia 18 tahun dan maksimal 60 tahun. Selain itu, berat badan pendonor juga harus diperhitungkan. Minimal berat badannya harus 50 kg.

Selain demi kemanusiaan, sebenarnya rajin mendonorkan darah sangat baik untuk kesehatan sang pendonor. Dalam hal ini, antara pendonor dan penerima, telah terjadi simbiosis mutualisme, sebab setiap tetes darah yang disumbangkan tidak hanya dapat memberikan kesempatan hidup bagi yang menerima tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonornya. Banyak yang mengatakan mendonorkan darah akan membuat tubuh lemas,ini anggapan yang salah. Karena ketika darah diambil, tubuh langsung bereaksi dengan membuat darah baru. Jadi para pendonor darah tidak akan mengalami kekurangan darah. Asal saja memang, darahnya diambil dalam jumlah yang wajar ( maksimal 500 cc jika berat tubuh mencapi 60 kg).
Manfaat mendonorkan darah adalah sebagai berikut :
1.Menjaga kesehatan jantung. Selain membantu orang yang membutuhkan darah, kegiatan donor darah juga akan menjaga jantung dari sakit. Tingginya kadar zat besi dalam darah akan mengakibatkan seseorang rentan terhadap penyakit jantung. Kelebihan zat besi dalam darah juga bisa menyebabkan oksidasi kolesterol, jika rajin mendonorkan darah maka zat besi yang ada dalam darah akan stabil,ini berarti donor darah bisa menurunkan resiko penyakit jantung.
2.Meningkatkan produksi sel darah merah. Dengan mendonorkan darah, sel darah merah akan berkurang, tetapi tidak perlu risau akan kekurangan sel darah merah, karena tubuh akan segera menghasilkan sel darah merah yang baru, yang diproduksi dari sumsum tulang belakang. Dengan demikian, tubuh akan mendapatkan darah segar atau darah baru.
3.Mendeteksi penyakit dalam tubuh. Setiap kali mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Kesehatan akan diperiksa yang meliputi, tekanan darah, nadi, suhu, tinggi badan, berat badan, hemoglobin dan penyakit dalam lainnya.
4.Mendapatkan kesehatan psikologis. Menyumbangkan darah sangat tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan, hal ini akan membuat pendonor mendapatkan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar.
5.Membantu penurunan berat tubuh. Menjadi donor darah merupakan salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.
6.Untuk pendonorkan darah pertama kali, golongan darah akan diperiksa, jadi pendonor akan mengetahui golongan darahnya tanpa membayar. Selain itu rutin mendonorkan darah akan menambah nafsu makan, menanamkan jiwa sosial dan akan membuat tubuh tetap bugar.
Tunggu apa lagi ? ? ? Donorkan darah Anda sekarang juga ! ! !
Kayuh Baimbai Mambangun Banua”
Sumber : Krisna Dewi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar