Rabu, 30 Juli 2014

Belajar dari Pengusaha Sukses Ciamis

Assalamu’alaikum blogwalker. Apa kabar nih? Baik aja kan? Kali ini penulis ingin berbagi tentang seorang pengusaha sukses asal Ciamis. Setiap orang bisa sukses. Kalau orang lain bisa, kenapa kita tidak? Itu saja pengantar dari saya. Cerita selengkapnya, klik read more… J

Perusahaan produsen krupuk “Perdana” berdiri pada tahun 2000 di Desa Wanasigra RT/RW 01/02, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis. Perusahaan ini didirikan oleh Dede Suhendi, seorang sarjana teknik elektro Universitas Pasundan di Bandung. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2000 setelah Bapak Dede Suhendi menikah dengan Ibu Yanti. Hal yang melatarbelakangi pendirian perusahaan ini adalah karena Bapak Dede Suhendi merasa punya beban dan tanggungan untuk menghidupi keluarga barunya.
Sebenarnya pada tahun 1999, Bapak Dede Suhendi sudah menggeluti usaha pembuatan krupuk. Pada saat itu, Bapak Suhendi meminjam modal kepada mertuanya sebesar lima juta rupiah. Modal tersebut kemudian dipergunakan untuk membeli peralatan sederhana seperti mesin press manual dan peralatan lainnya. Untuk bahan baku, Bapak Suhendi melakukan kerjasama dengan perusahaan pemilik bahan baku dengan mengatasnamakan perusahaan mertuanya yakni perusahaan krupuk “Rasa Gurih”. Jadi bisa dikatakan bahwa pada awalnya Bapak Suhendi hanya menumpang pada perusahaan mertuanya tersebut.Krupuk yang diproduksi oleh Bapak Suhendi kemudian dijual melalui perusahaan mertuanya ke warung-warung dan pasar tradisional di daerah sekitar Ciamis dan Tasikmalaya. Dalam satu hari Bapak Suhendi mampu memproduksi 1500 krupuk dengan bahan baku 50 kilogram tepung tapioka dan dengan mempekerjakan empat orang karyawan.
Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya permintaan terhadap krupuk, maka pada tahun 2000 Bapak Dede Suhendi memutuskan untuk mandiri atau tidak bergantung kepada mertuanya lagi.Beliau memutuskan untuk mendirikan perusahaan krupuk sendiri.Sehingga pada tahun 2000, Bapak Dede Suhendi mendirikan perusahaan krupuk “Perdana”. Alasan pemilihan nama perdana sendiri didasari oleh makna kata “perdana”tersebut yaitu yang pertama. Yang pertama disini mengandung makna bahwa Bapak Dede Suhendi beserta istrinya merupakan anak pertama atau yang sulung diantara saudara-saudaranya.
Dalam perkembangannya, Perusaaan “Perdana” telah beberapa kali meningkatkan volume produksi seiring meningkatnya permintaan. Peningkatan volume produksi ini diikuti dengan penggantian mesin press manual menjadi mesin press semi otomatis dan mesin cetak otomatis. Hingga saat ini, perusahaan tersebut telah memiliki 2  mesin press semi otomatis dan 1 mesin cetak otomatis yang membuat perusahaan mampu memproduksi lebih kurang 4 kwintal tepung tapioka menjadi ±12.750 bungkus krupuk per harinya.

Demikian artikel dari saya. Semoga dapat menambah wawasan Anda. Terima kasih untuk kunjungannya… J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar