Kain Sasirangan yang awalnya adalah merupakan suatu kepercayaan
untuk kesembuhan bagi orang yang tertimpa suatu penyakit (pamintaan). Selain
itu kain khas daerah Banjar, kain sasirangan ini juga berbentuk Laung (ikat
kepala), Kekamban (Kerudung) dan Tapih Bumin (kain sarung).
Seiring berjalannya waktu, maka pemerintah daerah menganjurkan agar
proses pembuatan kain sasirangan ini dikembangkan secara tradisional agar bisa
dipakai sebagai bahan pakaian untuk
keperluan sehari-hari.
Hasilnya sengat menggembirakan dan dapat diterima oleh semua
lapisan masyarakat yang ada di pulau Kalimantan maupun di pulau lainnya di
Indonesia karena motif dan warnanya mempunyai cirri khas tersendiri dan sangat
berbeda dengan kain tradisional lainnya yang ada di Indonesia.
Motif sasirangan yang masih dipertahankan sampai sekarang karena
merupakan motif khas Banjarmasin dan sudah dilindungi oleh Dirjen HAKI
Kementerian Hukum dan HAM RI, antara lain :
1.
Naga
Belimbur
2.
Sari
Gading
3.
Iris
Pudak
4.
Kembang
Kacang
5.
Kulat
Kurikit
6.
Bintang
Bahambur
7.
Bayam
Raja
8.
Kulit
Kayu
9.
Jumputan
10.
Turun
Dayang
11.
Kembang
Tampuk Manggis
12.
Daun
Jaruju
13.
Kangkung
Kaombakan
14.
Sisik
Tringgiling
15.
Kembang
Tanjung
“ Kayuh Baimbai Mambangun Banua ”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar